UNSUR, POLA, DAN MACAM KALIMAT


Unsur-unsur Kalimat
Apa jadinya jika saat menulis Anda sulit membuat kalimat demi kalimat padahal referensi telah tersedia? Pusing atau kesal, bukan? Saya mengalaminya saat belajar menulis secara otodidak di tingkat dua kuliah. Bukan hanya pusing, namun saya juga ingin menangis karena merasa menulis itu sulit sekali.
Namun, seiring berjalannya waktu, saya mampu mengatasi kesulitan tersebut. Salah satu triknya adalah dengan mengetahui unsur-unsur kalimat. Jika Anda ingin mencoba trik ini, berikut adalah lima unsur kalimat yang Anda perlu ketahui.
1. Subjek
Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis. Subjek dapat berbentuk kata benda, frasa kata benda, atau kata kerja.
Contoh:
  • Rafi sedang membaca. (kata benda)
  • Pacar Rafi cantik. (frasa kata benda)
  • Memancing hobi Rafi. (kata kerja)
2. Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis tentang subjek. Predikat biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata kerja, frasa numeral (bilangan), kata benda, frasa kata benda, frasa preposisi (kata depan), kata sifat, atau frasa kata sifat.
Contoh:
  • Jack makan. (kata kerja)
  • Jack sedang makan. (frasa kata kerja)
  • Adik Jack tiga orang. (frasa numeral)
  • Jack pengusaha. (kata benda)
  • Jack pengusaha properti. (frasa kata benda)
  • Jack ke kantor. (frasa preposisi)
  • Jack tampan (kata sifat)
  • Jack tampan sekali (frasa kata sifat)
3. Objek
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja. Objek dapat berbentuk kata benda atau frasa kata benda. Bagian kalimat ini terletak setelah predikat berkata kerja aktif transitif (-kan, -i, me-).
Contoh:
  • Jack mencintai Maya. (kata benda)
  • Jack telah memasukkan laptop barunya ke dalam tas itu. (frasa kata benda)
  • Jack memerankan Sang Kodok. (frasa kata benda)
4. Pelengkap
Pelengkap atau komplemen sering disamakan dengan objek. Padahal, pelengkap beda dengan objek karena tidak dapat menjadi subjek jika kalimat dipasifkan. Pelengkap mengikuti predikat yang berimbuhan ber-, ter-, ber-an, ber-kan, dan kata-kata khusus (merupakan, berdasarkan, dan menjadi).
Contoh:
  • Jack bertubuh kekar.
  • Jack tersandung batu.
  • Jack bercucuran keringat.
  • Kamar Jack berhiaskan lampu warna-warni.
  • Jack merupakan warga negara Korea.
  • Keputusan Jack berdasarkan hukum.
  • Jack menjadi manajer.
5. Keterangan
Keterangan adalah bagian kalimat yang berfungsi meluaskan atau membatasi makna subjek atau predikat.
Contoh:
  • Jack tinggal di Jakarta.
  • Setiap hari Sabtu Jack berwisata kuliner.
Ada dua ciri keterangan. Pertama, posisinya dapat dipindahkan ke awal, tengah, atau akhir kalimat.
Contoh:
  • Jack menonton berita politik dengan serius.
  • Jack dengan serius menonton berita politik.
  • Dengan serius Jack menonton berita politik.
Kedua, keterangan dapat berupa keterangan tambahan, keterangan pewatas, atau keterangan aposisi.
Contoh:
  • Jack, yang menjabat Direktur Keuangan PT Morat-Marit, adalah warga negara Korea. (konstruksi yang sebagai keterangan tambahan)
  • Jack yang menjabat Direktur Keuangan PT Morat-Marit adalah warga negara Korea. (konstruksi yang sebagai keterangan pewatas)
  • Jack, Direktur Keuangan PT Morat-Marit, adalah warga negara Korea. (Direktur Keuangan PT Morat-Marit sebagai keterangan aposisi)
Mengetahui kelima unsur kalimat di atas adalah langkah pertama Anda. Langkah berikutnya adalah berlatih mengindentifikasi unsur-unsur tersebut pada kalimat-kalimat yang ditulis orang lain (misalnya pada tulisan wartawan Kompas.com). Setelah itu, Anda berlatih membuat kalimat demi kalimat setiap hari. Cepat atau lambat Anda dapat membuat kalimat dengan mudah.
Definisi dan Contoh Kalimat SPOK yang Benar – Kalimat adalah satuan terkecil dari bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan dan terdiri dari rangkaian kata yang memiliki/mengandung makna atau suatu pesan tertentu. Kalimat yang baik dan benar mengandung unsur-unsur kalimat yang terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Keterangan (K), dan Pelengkap (P)

Pola-Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia
Seperti yang telah disebutkan di atas, kalimat yang baik dan benar adalah kalimat yang memiliki unsur-unsur kalimat didalamnya. Kumpulan kata dapat dikatakan sebuah kalimat, jika memiliki minimal unsur Subjek dan predikat.
Contoh:
Ibu    pergi.
S         P
Kumpulan kata pertama disebut kalimat karena memiliki unsur Subjek dan Predikat. Sedangkan kumpulan kata yang kedua bukan merupakan kalimat meskipun terlihat panjang. Kata-kata tersebut merupakan sebuah Prase. Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat dasar yang bisa dikembangkan. Berikut ini adalah contoh-contoh pola dasar kalimat Bahasa Indonesia.
  1.      S-P
Contoh :           Saya  makan
                          S         P
  2.       S-P-O
 Contoh:        Saya   makan    apel
                           S            P         O
  3.       S-P-Pel
Contoh:        Saya      makan      yang manis
                           S                P                 Pel  
  4.       S-P-O-Pel
Contoh:         Saya   makan   apel   yang manis
                           S           P            O          Pel
  5.      S-P-O-Pel-K
Contoh:         Saya   makan   apel  yang manis   dengan lahap
                          S           P          O     Pel                        K
  6.      S-P-K       
Contoh:        Saya   makan  dengan lahap
       S          P               K
  7.      S-P-O-K
Contoh:       Saya  makan   apel  dengan lahap
                          S        P             O           K
  8.       S-P-Pel-K
Contoh:      Saya  memakan  yang manis   dengan lahap
                           S            P           Pel                   K
Dari semua pola diatas Kalimat berpola S P O K adalah kalimat yang relative berdiri sendiri dan memiliki pola intonasi final. Kalimat S P O K juga bisa menjadi rujukan penulisan ilmiah karena hampir memiliki semua informasi yang lengkap yang bisa ditemukan dalam sebuah kalimat.
Contoh-Contoh Kalimat Berpola S P O K
  1. Budi membantu Ani dengan ikhlas.
  2. Ayah memakai baju baru untuk ke pesta malam ini.
  3. Ibu membeli sayuran di pasar.
  4. Presiden Jokowi melantik Kapolri besok pada pukul 9 pagi.
  5. Menteri Perikanan meneggelamkan kapal asing di perairan Indonesia.
  6. Andi mempelajari Matematika dengan sungguh-sungguh.
  7. Saya mendengarkan perkataannya dengan serius.
  8. Montir itu memperbaiki motor dengan menggunakan kunci pas.
  9. Mereka mengikat maling itu dengan tali yang kencang.
  10. Masyarakat Indonesia mengecam perdana menteri Australia Kemarin, pukul 9 malam di Bundaran HI.
Referensi :
http://www.blogodolar.com/5-unsur-kalimat-yang-anda-perlu-ketahui/ Oleh Herman Yudiono (Minggu 18 Oktober 2015 pukul 23.00 WIB)






Komentar

Postingan Populer