PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

Pengertian Pengambilan  Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan tindakan tertentu dari suatu masalah dan keputusan. Suatu masalah adalah ketidaksesuaian antara keadaan saat ini dengan keadaan  yang diinginkan,yang memerlukan pertimbangan dan perlunya tindakan cepat.
Pengambilan keputusan adalah proses dalam manajerial,yang secara universal pengambilan keputusan merupakan alternatif dalam pemecahan masalah. Selain itu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer menjadi tolak ukur keefektifan mereka. Pengambilan keputusan (decisionmaking)  diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan. Keputusan yang diambil akan menimbulkan aktivitas dan ataupun mengakhiri aktivitas.
Para ahli juga mendefinisikan tentang pengertian pengambilan keputusan diantaranya:
G.R. Terry : Decision making can be defined us the selection based on some criteria of one behavior alternative from two or more possible alternative.
 Artinya : Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
Harold Koontz dan Cyril O’Dooel : Decision making the selection from among alternatives of a course of action, is at the core of planning. A planning cannot be said to exist unless a decision, a commitment of resources, direction or reputation has been made.
 Artinya : Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif alternatif mengenai sesuatu cara bertindak, adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana bisa dikatakan tidak ada,  jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan : Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas - aktivitas pada masa yang akan datang.
Dari definisi - definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses bagaimana menentukan keputusan yang terbaik, logis, rasional dan ideal berdasarkan data, fakta, dan informasi dari sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran–sasaran yang telah ditetapkan dengan risiko terkecil, efektif, dan efisien untuk dilaksanakan pada masa yang akan datang.

Dasar-Dasar Dalam Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu (timeliness). Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
Keuntungan :
a. waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek
b. untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan memberikan kepuasan pada umumnya
c. kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahan:
a. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
b. Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
c. Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan :
a. Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa
b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
c. Memiliki daya autentisitas yang tinggi
Kelemahan:
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiasikan dengan praktik diktatorial
c. Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan
 5. Logika
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. kejelasan masalah
b. orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
c.pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
d. preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
e. hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal
 Jenis-jenis Keputusan Organisasi
1.      Keputusan terprogram, merespon masalah organisasi yang repetitif atau yang sudah baku. Atau bisa disebut bahwa keputusan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang biasa, sudah berulang-ulang terjadi namun dengan informasi yang jelas.
2.   Keputusan yang tidak terprogram, merespon masalah yang jarang ditemui, maka dari itu membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk memecahkan masalah tersebut.
Tujuan Pengambilan Keputusan :
·         Pencapaian tujuan organisasi secara lancar, mudah dan efisien.
·   Pemecahan masalah atas kendala yang dihadapi oleh organisasi yang seringkali bersifat kontradiktif.
Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan tahap-tahap tertentu yang hanya dilakukan satu kali saja dan mengandung resiko.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu :
§  Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dsb.
§  Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum,dsb.
§  Ketersediaan informasi yang diperlukan
§  Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusan,
Implikasi Manajerial
Seorang manajer harus memiliki pandangan yang menyeluruh terhadap variabel dan kondisi yang dikelolanya. Oleh karena itu keputusan yang diambil harus bersifat kesatuan (integratif). Karena keragaman hal yang dihadapi, maka diperlukan pendekatan yang juga beragam sehingga keputusan yang diambil oleh seorang manajer dengan sendirinya bersifat multi disiplin. Setiap keputusan akan memiliki implikasi pada pihak-pihak lain dalam organisasi. Oleh sebab itu, keputusan ini juga akan mengikat pihak-pihak, terutama yang berdekatan dengan area tanggung jawab manajer pembuat keputusan.
Oleh karena itu manajer tersebut pun akan terikat oleh keputusan yang dilakukan oleh manajer lainnya. Keputusan yang diambil akan bersifat saling mengikat. Semua keputusan dilakukan oleh manusia yang terdiri atas jasmani dan rohani sehingga harus disadari bahwa keputusan yang dibuat akan melibatkan baik jasmani maupun rohani dari seluruh anggota organisasi. Secara jernih keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer akan bersifat saling berhubungan (interrelasi) dengan anggota organisasi yang lain.
(sumber: Basyaib, Fachmi. Teori Pembuatan Keputusan)
DAFTAR PUSTAKA :
Dermawan, Rezky. 2013. Pengambilan Keputusan. Bandung: Alfabeta.
Raharjo, Ferianto. 2007. Ekonomi Teknik Analisis Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Prajudi, Atmosudirdjo S. 1982. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan: Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia.
B. Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Grasindo.
Basyaib, Fachmi. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Penerbit Grasindo.
S.P. Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Bumi Aksara


Komentar

Postingan Populer